Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan ( PDK & MK) merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain. PDK & MK adalah dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
PDK&MK dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, kondisi peserta didik dan masyarakat.
Prinsip Dasar Kepramukaan berfungsi sebagai:
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka ditanamkan dan ditumbuhkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh Pembina sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Prinsip Dasar Kepramukaan perlu ditanamkan pada peserta didik secara efektif dan efisien melalui kegiatan yang memotivasi peserta didik untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, yang akhirnya benar-benar menjadi bagian dari cara hidup peserta didik.
Proses Pendidikan :
2. Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK&MK) diterapkan secara terpadu. keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan kode kehormatan Pramuka.
Metode Kepramukaan merupakan suatu sistem yang terdiri atas 8 (delapan) unsur (a s.d h tersebut di atas) yang merupakan sub sistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan Gerakan Pramuka;
Metode Kepramukaan itu efektif dan efisien, kalau:
Metode Kepramukaan Sebagai Suatu Sistem
Penerapan Metode Kepramukaan, seperti sifat kepramukaan yang universal, harus disesuaikan dengan kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi peserta didik serta masyarakat khususnya kaum muda, lokal, dan nasional.
Kode Kehormatan, sebagai salah satu unsur metode kepramukaan, merupakan unsur sentral metode kepramukaan juga merupakan alat pendidikan. Sebagai unsur sentral dalam metode kepramukaan berarti bahwa Kode Kehormatan berfungsi sebagai pengendali penerapan unsur-unsur lain dalam setiap kegiatan yang diikuti peserta didik. Sikap, tingkah laku dan budi pekerti peserta didik terbina selama proses pendidikan dengan mengikuti kegiatan. Dengan demikian sasaran pemantapan moral dicapai melalui proses pendidikan praktis yang berkesinambungan.
Sebagai alat pendidikan, penerapan Kode Kehormatan dalam Metode Kepramukaan pada hakekatnya merupakan cara belajar sambil melakukan/berbuat dalam rangka pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.
Belajar sambil melakukan, sebagai salah satu unsur metode kepramukaan, dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik dalam setiap kegiatan untuk berkreasi, berinovasi, berpraktek, bereksperimen, sebagai cara membantu peserta didik mengembangkan diri secara mandiri baik mental/moral/spiritual, fisik, intelektual, emosional maupun sosial.
Kaum muda itu secara alamiah berkeinginan untuk beraksi, menantang. Mencoba melalui kepramukaan energi mereka disalurkan dan kepada mereka diberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi, penelitian, pengkajian dengan belajar sambil melakukan mendorong kaum muda untuk secara aktif melibatkan diri dalam berbagai kegiatan berdampak pada dirinya, membantu mereka untuk memberdayakan potensinya, berperan sebagai pelaku, bukan sebagai penonton dalam masyarakat.
Melalui proses pendidikan dalam satuan kecil peserta didik dapat:
PDK&MK dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, kondisi peserta didik dan masyarakat.
Kiasan Dasar Pramuka1. Prinsip Dasar Kepramukaan
- Prinsip Dasar Kepramukaan adalah :
- Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Peduli Terhadap Bangsa dan Tanah Air, sesama hidup dan Alam seisinya.
- Peduli terhadap diri pribadinya.
- Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip Dasar Kepramukaan berfungsi sebagai:
- Norma Hidup seorang Anggota Gerakan Pramuka.
- Landasan Kode Etik Gerakan Pramuka.
- Pedoman dan arah pembinaan kaum Muda Anggota Gerakan Pramuka.
- Landasan gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka untuk mencapai sasaran dan tujuan.
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka ditanamkan dan ditumbuhkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh Pembina sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Istilah Kepramukaan Indonesia InggrisMenerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah hakekat Pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya :
- Mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata cara agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
- Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan makhluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat yang lebih mulia dari makhluk lainnya. Dalam kehidupan bersama didasari oleh prinsip prikemanusiaan yang adil dan beradab.
- Diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi dengan berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan damai.
- Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memoperkokoh persatuan menerima kebhinekaan dalam negara kesatuan Republik Indonesia.
- Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang/memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidupnya, karena manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.
Prinsip Dasar Kepramukaan perlu ditanamkan pada peserta didik secara efektif dan efisien melalui kegiatan yang memotivasi peserta didik untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, yang akhirnya benar-benar menjadi bagian dari cara hidup peserta didik.
Sejarah Jambore Dunia KeduaPrinsip Dasar Kepramukaan bukan diajarkan, bukan diinstruksikan, tetapi dididikkan untuk menjadikan peserta didik sebagai manusia imtaq (iman dan taqwa).
Proses Pendidikan :
- Dalam setiap kegiatan, Prinsip Dasar Kepramukaan harus selalu diterapkan, dirasakan peserta didik, dilakukan peserta didik secara sadar.
- Harus ada yang pantas/berharga untuk ditiru peserta didik dalam menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup.
- Menciptakan/mengusahakan adanya lingkungan yang kondusif dalam penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan
2. Metode Kepramukaan
- Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progesif melalui :
- Pengenalan Kode Kehormatan Pramuka
- Belajar sambil melakukan
- Sistem berkelompok
- Kegiatan yang menarik dan menantang serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
- Kegiatan di alam terbuka
- Sistem Tanda Kecakapan
- Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
- Sistem Among
Metode Kepramukaan tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK&MK) diterapkan secara terpadu. keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan kode kehormatan Pramuka.
Metode Kepramukaan merupakan suatu sistem yang terdiri atas 8 (delapan) unsur (a s.d h tersebut di atas) yang merupakan sub sistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan Gerakan Pramuka;
Metode Kepramukaan itu efektif dan efisien, kalau:
- Kedelapan unsur diterapkan terpadu dalam setiap kegiatan.
- Setiap unsur berfungsi
- Setiap unsur ada dan kuat
Metode Kepramukaan Sebagai Suatu Sistem
Penerapan Metode Kepramukaan, seperti sifat kepramukaan yang universal, harus disesuaikan dengan kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi peserta didik serta masyarakat khususnya kaum muda, lokal, dan nasional.
Kode Kehormatan, sebagai salah satu unsur metode kepramukaan, merupakan unsur sentral metode kepramukaan juga merupakan alat pendidikan. Sebagai unsur sentral dalam metode kepramukaan berarti bahwa Kode Kehormatan berfungsi sebagai pengendali penerapan unsur-unsur lain dalam setiap kegiatan yang diikuti peserta didik. Sikap, tingkah laku dan budi pekerti peserta didik terbina selama proses pendidikan dengan mengikuti kegiatan. Dengan demikian sasaran pemantapan moral dicapai melalui proses pendidikan praktis yang berkesinambungan.
Sebagai alat pendidikan, penerapan Kode Kehormatan dalam Metode Kepramukaan pada hakekatnya merupakan cara belajar sambil melakukan/berbuat dalam rangka pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.
Belajar sambil melakukan, sebagai salah satu unsur metode kepramukaan, dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik dalam setiap kegiatan untuk berkreasi, berinovasi, berpraktek, bereksperimen, sebagai cara membantu peserta didik mengembangkan diri secara mandiri baik mental/moral/spiritual, fisik, intelektual, emosional maupun sosial.
Kaum muda itu secara alamiah berkeinginan untuk beraksi, menantang. Mencoba melalui kepramukaan energi mereka disalurkan dan kepada mereka diberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi, penelitian, pengkajian dengan belajar sambil melakukan mendorong kaum muda untuk secara aktif melibatkan diri dalam berbagai kegiatan berdampak pada dirinya, membantu mereka untuk memberdayakan potensinya, berperan sebagai pelaku, bukan sebagai penonton dalam masyarakat.
- Sistem berkelompok atau sistem “team” sebagai salah satu unsur Metode Kepramukaan, merupakan cara memberdayakan kecenderungan alamiah kaum muda untuk berkelompok dan menciptakan suasana lingkungan yang disenanginya. Kecenderungan ini dalam kepramukaan digunakan sebagi alat untuk menyalurkan pengaruh-pengaruh penting atas kaum muda ke arah yang konstruktif.
- Pengalaman hidup, pergaulan dan kerjasama dalam kelompok yang berlandaskan suatu kode etik yang diperoleh kaum muda dilihat dari sudut pendidikan, sama pentingnya dengan kegiatan yang diikuti mereka.
- Dalam kepramukaan, peserta didik yang sebaya dikelompokkan dalam satuan kecil (barung, regu, sangga) yang beroperasi sebagai suatu tim. Dalam tiap tim diadakan pembagian tugas dan tanggung jawab demi kelangsungan hidup dan keberhasilan misi tim. masing-masing tim memilih secara demokratis pemimpin tim yang memimpin timnya. Pembina berperan sebagai pendukung, motivator, konsultan, dan konselor.
- Sistem berkelompok diterapkan agar peserta didik memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, berorganisasi, memikul tanggung jawab, mengatur diri, menempatkan diri, bekerja dan bekerjasama dalam kerukunan.
Melalui proses pendidikan dalam satuan kecil peserta didik dapat:
- Mengembangkan potensi pribadinya dan secara kolektif membangun potensi tim untuk pengabdian.
- Mengembangkan hubungan konstruktif sesama anggota tim dan pembina yang dilandasi saling percaya dan persaudaraan pramuka.
- Belajar hidup berdemokrasi dan mengembangkan sikap kepemimpinan yang demokratis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar